Sunday, June 2, 2019

Sejarah Lahirnya Teknologi Informasi dan Cikal Bakal Big Data

Jika dirurut dari sejarahnya, proses otomatisasi informasi ini tentunya tidak datang begitu saja, namun melalui proses yang amat panjang. Dimana dalam kehidupan manusia, manusia itu sendiri selalu mencari jalan bagaimana mempermudah pekerjaannya dalam melakukan sesuatu.

Lihat saja penggunaan sempoa yang digunakan oleh manusia semenjak 3000SM lalu. Mereka menggunakannya untuk mempermudah proses perhitungan aritmatika.

Kemudian Abu Abdullah Muhammad Ibn Musa al Khworizmi dengan konsepnya yang hidup pada masa 770-840 Masehi yang mencetuskan suatu konsep hingga menjadi kunci penalaran logika pada dunia informatika yang dikenal dengan istilah Algoritma . Algoritma itu sendiri berasal dari nama panggilan beliau yaitu Al-Khowarizmi, atau dalam bahasa Inggris lebih dikenal dengan Algorizm atau Algorithm. Beliau adalah seorang ahli matematika dari Uzbekistan.

Pada tahun 1822 Charles Babbage mendesain difference engine sebagai konsep komputer pertama, namun komputer ini tidak dapat diselesaikannya. Pada tahun 1834, beliau mendesain analytical engine sebagai kelanjutan dari karya sebelumnya yang merupakan cikal bakal dari konsep komputer. Pada tahun 1843 mesin analytical engine ini disempurnakan oleh Ada Lovelance.
sejarah komputer generasi pertama
Sejarah komputer generasi pertama

Lalu pada tahun 1920 diciptakannya komputer analog oleh Vannevar Bush, selanjutnya muncul lagi komputer dengan menggunakan perangkat elektronika yang dikembangkan oleh Howard Aiken dan Konrad Zuse pada tahun tahun 1930.

Pada tahun 1877, Mesin ketik hasil karya Christopher Latham mulai dipasarkan oleh perusahaan Remington. Mesin ketik ini mengilhami keyboard pada komputer.

Cikal bakal perusahaan IBM berdiri dengan nama pada awalnya Computing Tabulating Company pada tahun 1911. Pada tahun 1924, perusahaan tersebut berubah nama menjadi IBM (International Business Machines).

Pada tahun 1942, komputer pertama dibuat yang diberi nama dengan ENIAC. Selanjutnya di tahun 1945, Munculnya Mesin komputer Electronic Numerical Integrator and Calculator (ENIAC), mesin ini merupakan general purpose computer atau komputer untuk segala tujuan, yang keseluruhannya dijalankan secara elektronik. Diciptakan oleh Prof. John W Mauchly dan Prosper Eckert dari universitas Pensylvania dengan menggunakan fasilitas dari Moore of Electronical Engineering.

John Von Neumann mendemonstrasikan salah satu karya fenomenalnya pada tahun yang sama, yaitu sebuah arsitektur komputer yang disebut "von Neumann machine", dimana program disimpan di memori . Arsitektur komputer inilah yang kemudian digunakan oleh komputer modern sampai sekarang.

ENIAC sebagai komputer generasi pertama ngadat karena nyasarnya seekor serangga (bug) diantara tabung-tabung hampa pada tahun 1946. Peristiwa ini dijadikan sebagai bug pertama dalam sejarah komputasi.

Pada tahun 1946, Claude Shannon mengeluarkan makalahnya yang berjudul A Mathematical Theory of Communication yang menjadi basis dari ilmu baru yang disebut teori informasi (information theory). Ide utamanya adalah bagaimana mengirimkan informasi tanpa terganggu oleh noise . Salah satu caranya adalah mengkodekan informasi dalam bilangan biner .

Di tahun 1949, Electronic Delayed Storage Automatic Computer merupakan mesin komputer generasi pertama dari Inggris yang diciptakan oleh Universitas Cambridge. Setahun kemudian, Komputer Electronic Discrete Variable Automatic Computer (EDVAC) yang dihasilkan oleh Macuhly, Eckert dan ahli-ahli lainnya, dapat diselesaikan. Mesin ini mempunyai ukuran yang lebih kecil dari ENIAC, tetapi memiliki kemampuan yang lebih besar dan menggunakan punched card-tape sebagai input dan programmnya.

Pada tahun 1958, Jack Kilby membuat IC yang pertama. Dan barulah pada dua tahun kemudian universitas-universitas marak membuka kelasnya untuk mendalaminya dan dilakukan formalisasi dari keilmuan dalam bidang teknologi ini. Dengan tujuan untuk mengembangkan teknologi tersebut pada berbagai penelitian dan percobaan. Sehingga munculah jurusan dengan nama Informatika (Informatics), Ilmu Komputer (Computer Science), Teknik Komputer (Computer Engineering), dan Komputing (Computing).

Tips Ampuh untuk Mendapatkan Pekerjaan [Ultimate Guide]

Penyusunan strategi dalam mendapatkan pekerjaan merupakan langkah yang digunakan untuk meraih peluang yang lebih besar dalam rangka meraih peluang karir dan kerja anda. Paling tidak terdapat lima langkah penting yang harus dilakukan. Jika anda melupakan satu saja dari hal tersebut, maka kemampuan anda akan melemah. Inilah kelima langkah tersebut yang berkaitan erat dengan keberhasilan anda dalam pencarian peluang kerja.

  1. Memarketingkan diri
  2. pembuatan surat pengantar yang dinamis
  3. membuat isi riwayat hidup yang menampilkan percaya diri
  4. miliki keahlian kuat dalam wawancara
  5. lakukan follow up.

Memarketingkan Diri 

Persiapan bagian ini merupakan salah satu langkah penting dalam melakukan pencarian kerja. Kekuatan dari persiapan anda ini akan membawa anda melalui proses pencarian. Persiapan tersebut meliputi:

  1. ketetapan hati dalam menampilkan kekuatan dan kelamahan anda
  2. mengevaluasi pekerjaan anda dan karir yang diminati
  3. perkokoh jenjang karir anda dari satu ke yang lainnya
  4. analisa secara geografis tentang daerah yang diminati
  5. kembangkan daftar pekerja yang berpotensi
  6. gunakan media yang mampu memperkenalkan diri anda ke daerah pencarian, sehingga orang-orang dengan mudah menemukan anda.
  7. Jalin hubungan dengan setiap orang yang mungkin dapat menyediakan jalur pekerjaan dan karir.

Cara terbaik untuk mempersiapkan dalam memperkenalkan diri anda adalah dengan menggunakan internet serta media lainnya, sehingga anda mudah dikenal oleh orang lain.

Membuat Surat Pengantar yang Dinamis 

Ketika anda selesai mempersiapkan diri untuk diperkenalkan, pada langkah selanjutnya, anda dapat mempersiapkan surat pengantar untuk dikirimkan kepada mereka yang akan menerima anda. Diantaranya adalah dengan:

  1. Alamatkan surat tersebut kepada personal,
  2. Ambil perhatian pembaca pada paragrap pertama dalam surat tersebut.
  3. Tampilkan dengan rasa percaya diri, namun tidak orogan.
  4. Fokuskan pada prestasi, kepandaian dan kecakapan anda, bukan pada tanggung jawab.
  5. Tulis tidak lebih dari satu halaman.
  6. Gunakan kata kunci yang berkaitan penting dengan bidang kerja

Resume 

Resume atau sebuah riwayat hidup merupakan sebuah dokumen yang menerangkan tentang pengalaman kerja anda, pendidikan anda serta training yang anda ikuti, serta keahlian anda dalam bekerja.

Cara melamar kerja: buat resume (CV) yang baik
Cara melamar kerja: buat resume (CV) yang baik

Pembuatan riwayat hidup (CV) yang baik merupakan media marketing tentang diri anda. Anda harus mengenal tentang diri anda, dengan asumsi penerima kerja merupakan pembeli. Kenapa mereka harus merekrut anda? Resume anda merupakan media yang sangat membantu anda untuk itu. Kuncinya antara lain adalah:

  1. Dengan jelas menerangkan tentang diri anda
  2. Berisi informasi bagaimana penerima pekerja bisa mengontak anda
  3. Menerangkan tentang keahlian dalam karir anda, bidang yang diminati, dan kekuatan yang anda miliki,
  4. Fokus kepada keahlian, kepandaian serta prestasi yang anda miliki.
  5. Menjelaskan tentang keberhasilan anda dalam bidang pendidikan,
  6. Menggunakan kata kunci yang dibutuhkan oleh penerima kerja,
  7. Tidak lebih dari satu halaman untuk mereka yang baru saja menamatkan pendidikan, dan tidak lebih dari dua halaman untuk yang lainnya.

Keahlian Kuat Dalam Wawancara 

Tidak peduli bagaimana introvertnya anda, setiap orang dapat mempelajari bagaimana melewati proses wawancara dengan baik. Ini adalah hal yang mudah untuk mempelajari aturan dasarnya, lalu praktekkan, dan perbaiki teknik yang anda gunakan sesering yang anda bisa.

Perlu diingat, sehebat apapun marketing tentang diri anda, pembuatan surat pengantar, dan riwayat hidup anda, anda bisa-bisa kehilangan peluang jika proses wawancara ini tidak dilewatkan dengan baik. Berikut ini beberapa hal mendasar tentang wawancara tersebut.

  1. Penampilan dan aksi pertama anda adalah kunci,
  2. Pewawancara umumnya dapat mengenal anda sekilas dalam waktu lima menit pertama,
  3. Penggunaan pakaian tidak hanya sebuah klise, gunakanlah pakaian yang layak untuk proses tersebut.
  4. Anda perlu mencoba dan mengontrol tempo serta arah pembicaraan, jangan hanya merespon mereka, namun ambil juga inisiatif.
  5. Persiapkan juga jawaban untuk pertanyaan yang sering ditanyakan oleh para pewawancara dengan baik.
  6. Persiapkan juga pertanyaan, sehingga memperlihatkan bahwa diri anda juga proaktif melalui proses wawancara ini.
  7. Perlu diingat, bahwa anda sedang menjual sebuah produk, yaitu diri anda sendiri, jadi jangan terlalu rendah hati.

Tindak Lanjut / Follow-up

Ini merupakan domino terakhir yang penting untuk keberhasilan anda. Jika anda tidak menindaklanjuti mereka, anda bisa-bisa gagal di sini, yaitu pada langkah terakhir. Ikuti langkah berikut:

  1. Telpon mereka yang mewawancarai anda, tanyakan tentang wawancara,
  2. Telpon kembali mereka untuk menunjukkan minat anda, dan anda percaya diri untuk itu,
  3. Kirimkan surat pengantar dan riwayat hidup anda segera, terutama apabila mereka menanyakan hal ini.

Jack Febrian -- Dosen dan Praktisi Teknologi Informasi di Bandung. Telah menulis beberapa buku, diantaranya Menggunakan Internet, Kamus Komputer dan Teknologi Informasi, Menjelajah Dunia dengan Google, Tentang Pendidikan Tinggi di Indonesia, dll.

Cara Menulis Riwayat Hidup untuk Melamar Kerja by Katharine Hansen

Berikut ini beberapa saran yang diperbolehkan dan tidak dianjurkan pada penulisan resume atau riwayat hidup anda, yang disadur dari tulisan Katharine Hansen:

  • Buatlah resume anda semudah mungkin untuk dibaca dan dimengerti, misalnya dengan penggunaan bullet style
  • Hindari penulisan resume yang terlalu panjang, kapan perlu cukup satu halaman, namun jika tidak cukup karena mungkin pengalaman anda yang begitu banyak, gunakan dua halaman saja. Jangan sampai lebih dari dua halaman!
  • Perhatikan cara menampilkan informasi dan desain pada resume anda, hindari penggunaan yang sudah umum, misalnya dengan menggunakan template yang telah disediakan oleh Microsoft Word, meskipun tidak ada yang salah pada template tersebut, namun anda bisa membuatnya seakan-akan khusus dan istimewa.
  • Jangan pernah bohong terhadap informasi yang disampaikan pada resume anda.
  • Tulis informasi yang ada di dalamnya fokus kepada peluang yang anda dapatkan, buang informasi yang kira-kira dianggap tidak perlu bagi mereka yang akan menerima anda.
  • Hindari penggunaan kata “saya” di dalam resume anda.
  • Tampilkan informasi tentang kerja yang dianggap penting bagi pembacanya.
  • Jangan lupa menuliskan lokasi tempat anda bekerja sebelumnya.
  • Urutkan pengalaman kerja anda berdasarkan kejadiannya.
  • Tuliskan dalam bentuk kuantitas jika memungkinkan, misalnya jumlah staff yang anda kelola, berapa persen keberhasilan penjualan yang anda raih, berapa jumlah produk yang anda tangani, dll.
  • Hindari menuliskan pengalaman yang terlalu banyak di dalam resume anda. Jika anda menuliskan terlalu banyak, bisa-bisa mereka mengasumsikan bahwa anda akan terlalu mahal untuk digaji.
  • Dalam hal keahlian dan aktifitas kerja, hindari menuliskan pekerjaan yang tidak inginkan untuk masa yang akan datang.
  • Tuliskan latar belakang pendidikan anda, termasuk dengan jurusan atau bidang keahliannya. Jika anda sudah mengenyam pendidikan pada pendidikan tinggi, tidak perlu menuliskan level pendidika menengah anda (seperti SMU/SMK).
  • Pada resume anda tidak perlu dituliskan berat badan, tinggi badan, tanggal lahir, tempat lahir, status perkawinan, jenis kelamin, kesehatan, nomor KTP dan sejenis, alasan meninggalkan pekerjaan sebelumnya, nama dari supervisor anda sebelumnya, poto anda, informasi gaji, serta hal-hal lain yang kira-kira dianggap kontroversi seperti agama, politik, ras/etnik, keanggotaan kelompok sosial, dll.
  • Hindari penulisan hobi atau atau hal lainnya yang tidak memiliki kaitan kuat, meskipun hal ini sering digunakan untuk membuat proses wawancara tidak terlalu kaku nantinya, namun bisa dianggap sebagai informasi yang tidak terlalu bernilai.
  • Jika anda memiliki prestasi, tuliskan prestasi anda tersebut, khususnya bagi mereka yang baru saja lulus, karena beberapa perusahaan bahkan juga mengincar mereka yang berprestasi ini dalam mengangkat nama perusahaan mereka nantinya, misalnya kejuaraan olah raga, dll.
  • Tidak perlu dituliskan nama referensi tentang diri anda di dalam resume, cukup tuliskan bahwa anda akan memberikan referensi ini jika diminta.
  • Sebelum melayangkan resume anda kepada mereka, baca kembali resume anda dengan hati-hati, kesalahan pengetikan dan pengertian akan membawa kematian terhadap peluang anda.
Jack Febrian -- Dosen dan Penulis buku-buku Teknologi Informasi.
menulis resume lamaran kerja yang baik
Menulis resume lamaran kerja yang baik

Saturday, June 1, 2019

Mengenal Perbedaan Ilmu Informatika dengan Ilmu Komputer

Informatika 

Informatika merupakan salah satu cabang keilmuan yang cukup luas karena hampir mencakup dan terkait dengan berbagai hal tentang kehidupan ini, dimana kumpulan disiplin informatika ini meliputi sains maupun teknik yang secara spesifik mengolah data menjadi informasi dengan memanfaatkan seoptimal mungkin teknologi informasi atau komputer. 

Dalam bahasa Indonesia, istilah Informatika diturunkan dari bahasa Perancis informatique, yang dalam bahasa Jerman disebut Informatik. Sebenarnya, kata ini identik dengan istilah computer science di Amerika Serikat dan computing science di Inggris. 

Dalam pendefenisian istilah informatika , menurut Philippe Dreyfus (1962) dan l'Academie Francaise (1967) yang mendefenisikan informatika tersebut sebagai berikut: 

Kumpulan Disiplin Ilmu (scientific discipline) dan Disiplin Teknik (engineering discipline) yang secara spesifik menyangkut transformasi/ pengolahan dari "Fakta Simbolik" (data/informasi), yang terutama menggunakan fasilitas mesin-mesin otomatis/komputer. 

Dalam bahasa Inggris memiliki makna yang sedikit berbeda, yaitu lebih menekankan pada aspek pengolahan informasi secara sistematis dan rasional. 

Jika dilihat secara menyeluruh dari pengertian informatika di atas, pendekatan logika dan sistematika merupakan ciri yang cukup dominan dari Informatika ini, mengingat pendekatan tersebut merupakan kunci dalam hal mendapatkan solusi dalam menyelesaikan berbagai masalah. 

Pada prinsipnya keilmuan ini lebih menekankan bagaimana suatu data dan informasi dapat diolah sedemikian dengan berbantuan teknologi yang terotomatisasi.
informasi berupa data diolah dengan teknologi
informasi berupa data diolah dengan teknologi.jpg

Teknologi yang terautomatisasi tersebut tidak hanya dalam satu mesin , namun bisa melibatkan beberapa mesin. Mesin ini lebih umum disebut dengan komputer. Komputer sebagai bahan utama dalam bidang keilmuan ini memiliki peranan yang sangat tinggi, sehingga informatika secara sederhana mengupas mulai dari bagaimana mesin tersebut bisa bekerja, bagaimana suatu data diolah dengan cara yang dimengerti oleh mesin sedangkan informasinya dimengerti juga oleh manusia, sampai bagaimana mesin tersebut mampu berkomunikasi dengan mesin lainnya. 

Ilmu Komputer 

Secara umum, Ilmu Komputer yang lebih dikenal dengan nama Komputer Sains (Computer Science, CS) adalah ilmu yang mempelajari tentang komputasi , baik perangkat keras (hardware ) maupun perangkat lunak (software ). Ilmu komputer mencakup beragam topik berkaitan dengan komputer, dari analisa abstrak algoritma sampai subyek yang lebih konkret seperti bahasa pemrograman , perangkat lunak, dan perangkat keras. Sebagai suatu disiplin ilmu, Ilmu Komputer berbeda dengan pemrograman komputer, rekayasa perangkat lunak dan teknik komputer, sekalipun ketiga istilah tersebut sering disalahartikan. 

Tesis Church-Turing menyatakan bahwa semua alat komputasi yang telah umum diketahui sebenarnya sama dalah hal apa yang bisa mereka lakukan, sekalipun dengan efisiensi yang berbeda. Tesis ini terkadang dianggap sebagai pronsip dasar dari ilmu komputer. Para ahli ilmu komputer biasanya menekankan komputer von Neumann atau mesin Turing , karena seperti itulah kebanyakan komputer digunakan sekarang ini. Para ahli ilmu komputer juga mempelajari jenis mesin yang lain, beberapa diantaranya praktikal (seperti paralel dan kuantum) dan beberapa diantaranya cukup teoritis (seperti random and oracle). 

Ilmu Komputer mempelajari apa yang bisa dilakukan oleh program, dan apa yang tidak (komputasi dan intelegensia buatan), bagaimana program harus mengevaluasi suatu hasil (algoritma), bagaimana program harus menyimpan dan mengambil bit tertentu dari suatu informasi (struktur data ), dan bagaimana program dan pengguna berkomunikasi (antarmuka pengguna dan bahasa pemrograman). 

Ilmu komputer berakar dari elektronika , matematika dan linguistik . Dalam tiga dekade terakhir dari abad 20, ilmu komputer telah menjadi suatu disiplin ilmu baru dan telah mengembangkan metode dan istilah sendiri. 

Departemen ilmu komputer pertama didirikan di Universitas Purdue pada tahun 1962. Hampir semua universitas sekarang mempunyai departemen ilmu komputer. Penghargaan tertinggi dalam ilmu komputer adalah Turing Award , pemenang penghargaan ini adalah semua pionir di bidangnya.

Mengenal Gelar Akademik Tempo Doeloe - SK Mendikbud 1993

Beragamnya pendidikan formal yang tersedia untuk mendalami bidang informatika ini, pertanyaan berikutnya yang mungkin muncul adalah, gelar apakah yang akan didapatkan oleh seseorang yang menyelesaikan pendidikan di pendidikan tinggi?

Gelar dan sebutan untuk lulusan perguruan tinggi di Indonesia mengacu kepada keputusan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Berdasarkan SK Mendikbud No. 036/U/1993 yang ditetapkan pada tanggal 9 Februari 1993 diatur ketentuan-ketentuan tentang gelar dan sebutan perguruan tinggi tersebut. Ketentuan umumnya adalah sebagai berikut:

  • Gelar akademik adalah gelar yang diberikan kepada lulusan perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik
  • Sebutan profesional adalah sebutan yang diberikan kepada lulusan perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan profesional
  • Sebutan profesi adalah sebutan yang diberikan kepada seseorang yang memiliki gelar akademik yang telah menyelesaikan program keahlian atau profesi bidang tertentu
  • Pendidikan akademik adalah pendidikan yang diarahkan terutama pada penguasaan ilmu pengetahuan
  • Pendidikan profesional adalah pendidikan yang diarahkan terutama pada kesiapan penerapan keahlian tertentu.
  • Program studi adalah kesatuan rencana belajar sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan akademik dan/atau profesional yang diselenggarakan atas dasar suatu kurikulum yang ditujukan agar mahasiswa dapat menguasai pengetahuan keterampilan, dan sikap yang sesuai dengan kurikulum.
gelar akademik tempo doeloe
gelar akademik tempo doeloe

Penetapan jenis gelar akademik, sebutan profesional dan sebutan profesi didasarkan atas bidang keahlian. Bidang keahlian yang diberikan kepada lulusan perguruan tinggi terebut dicantumkan di dalam ijazah, dan dicantumkan juga bidang keahlian dan program studi yang bersangkutan secara lengkap. Yang berhak menggunakan:

  • Gelar akademik adalah lulusan pendidikan akademik dari Sekolah Tinggi, Institut atau Universitas,
  • Sebutan profesional adalah lulusan pendidikan profesional dari Akadmik, Politeknik, Sekolah Tinggi, Institut atau Universitas,
  • Sebutan Profesi adalah seseorang yang memiliki gelar akademik dan telah menyelesaikan program keahlian atau profesi bidang tertentu.

Jenis gelar akademik terdiri atas Sarjana, Magister, dan Doktor. Pengguna gelar akademik dan bidang keahlian untuk Sarjana dan Magister dalam bentuk singkatan ditempatkan di belakang nama yang berhak atas gelar tersebut. Gelar Doktor disingkat dengan Dr. Ditempatkan di depan nama yang berhak atas gelar tersebut. Sebutan profesional terdiri atas sebutan profesional untuk lulusan Program Diploma dan sebutan Profesional untuk lulusan Program Spesialis. Pengguna sebutan profesional dan bentuk singkatan ditempatkan di belakang nama yang berhak atas sebutan profesional tersebut. Sebutan profesional lulusan program Diploma terdiri atas:

  • Ahli Pratama untuk Program Diploma I disingkat A.P.,
  • Ahli Muda untuk program Diploma II disingkat A.Ma.,
  • Ahli Madya untuk program diploma III disingkat A.Md.,
  • Ahli Madya untuk program Diploma IV disingkat A.,

Sebutan profesional lulusan Program Spesialis terdiri atas:

  • Spesialis disingkat Sp. Untuk lulusan Program Spesialis I,
  • Spesialis utama disingkat Sp.U untuk lulusan Program Spesialis II.

Singkatan sebutan profesional dan nama bidang keahlian tersebut ditempatkan di belakang nama. Gelar sarjana untuk kelompok program studi Komputer dan Informatika adalah Sarjana Komputer yang disingkat S.Kom. Sedangkan untuk gelar Akademik Magister kelompok program studi Ilmu Komputer dan Informatika adalah Magister Komputer yang disingkat dengan M.Kom, dan untuk kelompok program studi teknik adalah Magister teknik yang disingkat dengan M.T.

Jack Febrian -- Dosen dan Praktisi Teknologi Informasi di Bandung. Telah menulis beberapa buku, diantaranya Menggunakan Internet, Kamus Komputer dan Teknologi Informasi, Menjelajah Dunia dengan Google, Tentang Pendidikan Tinggi di Indonesia, dll..

Dasar Cara Kerja Mesin Pencari

Mesin pencari web bekerja dengan cara menyimpan data tentang banyak halaman web, yang diambil langsung dari WWW, melalui web crawler.

Halaman-halaman ini diambil dengan web crawler — browser web otomatis yang mengikuti setiap tautan yang dilihatnya. Isi setiap halaman lalu dianalisis untuk menentukan cara mengindeksnya (misalnya, kata-kata diambil dari judul, subjudul, atau field khusus yang disebut meta tag).
Mengenal dasar kerja search engine Google
Mengenal dasar kerja search engine Google

Data tentang halaman web disimpan dalam sebuah database indeks untuk digunakan dalam pencarian selanjutnya. Sebagian mesin pencari, seperti Google, menyimpan seluruh atau sebagian halaman sumber (yang disebut cache) maupun informasi tentang halaman web itu sendiri.

Ketika seorang pengguna mengunjungi mesin pencari dan memasukkan query, biasanya dengan memasukkan kata kunci, mesin mencari indeks dan memberikan daftar halaman web yang paling sesuai dengan kriterianya, biasanya disertai ringkasan singkat mengenai judul dokumen dan terkadang sebagian teksnya.

Manfaat mesin pencari bergantung pada relevansi hasil-hasil yang diberikannya. Meskipun mungkin ada jutaan halaman web yang mengandung suatu kata atau frase, sebagian halaman mungkin lebih relevan, populer, atau autoritatif daripada yang lain.

Kebanyakan mesin pencari menggunakan berbagai metode untuk menentukan peringkat hasil pencarian agar mampu memberikan hasil "terbaik" lebih dahulu. Cara mesin pencari menentukan halaman mana yang paling sesuai, dan urutan halaman-halaman itu diperlihatkan, sangat bervariasi. Metode-metodenya juga berubah seiring waktu dengan berubahnya penggunaan internet dan berevolusinya teknik-teknik baru.

Sebagian besar mesin pencari web adalah usaha komersial yang didukung pemasukan iklan dan karenanya sebagian menjalankan praktik kontroversial, yaitu membolehkan pengiklan membayar agar halaman mereka diberi peringkat lebih tinggi dalam hasil pencarian. Namun pada Google, iklan memiliki ruang tersendiri hasil pencarian tersendiri, sehingga diharapkan tidak mempengaruhi hasil pencarian.

Jack Febrian -- Dosen dan Penulis buku-buku Teknologi Informasi.

Mengenal Technopreneurship: Inkubator Bisnis Berbasis Teknologi

Perubahan demi perubahan yang terjadi dari suatu zaman ke zaman berikutnya telah mengantarkan manusia memasuki era digital, suatu era yang seringkali menimbulkan pertanyaan : apakah kita masih hidup di masa kini atau telah hidup di masa datang. Pertanyaan ini timbul karena hampir segala sesuatu yang semula tidak terbayangkan akan terjadi pada saat ini, secara tiba-tiba muncul di hadapan kita. Masa depan seolah-olah dapat ditarik lebih cepat keberadaannya dari waktu yang semestinya, berkat kemajuan teknologi informasi.

Teknologi komunikasi dan informasi atau teknologi telematika (information and communication technology –ICT) telah diakui dunia sebagai salah satu sarana dan prasarana utama untuk mengatasi masalah-masalah dunia. Teknologi telematika dikenal sebagai konvergensi dari teknologi komunikasi (communication), pengolahan (computing) dan informasi (information) yang diseminasikan mempergunakan sarana multimedia. Masalah di Indonesia yang paling utama adalah bagaimana memecahkan masalah kesenjangan digital yang masih sangat besar dengan menumbuh-kembangkan inovasi atau teknopreneur industri telematika. Technopreneurship atau wirausaha teknologi merupakan proses dan pembentukan usaha baru yang melibatkan teknologi sebagai basisnya, dengan harapan bahwa penciptaan strategi dan inovasi yang tepat kelak bisa menempatkan teknologi sebagai salah satu faktor untuk pengembangan ekonomi nasional.
technopreneurship inkubator bisnis berbasis teknologi.jpg
Technopreneurship inkubator bisnis berbasis teknologi.jpg

Pengusaha bidang teknologi (Technopreneur), khususnya teknologi informasi (TI) membutuhkan adanya kebebasan dalam berinovasi, tanpa harus terkekang oleh regulasi yang malah menghambat. Semakin pemerintah mengendurkan ketatnya regulasi yang mengatur gerakan grass root komunitas TI di Indonesia, maka akan memberikan dampak positif berupa tumbuhnya TI itu sendiri dan juga aspek bisnisnya. Hal ini sangat penting karena dilandasi pengalaman di lapangan, di mana seringkali terjadi benturan antara kepentingan badan usaha sebagai unit bisnis yang menuntut untuk selalu bersikap dan berperilaku sebagai wirausahawan dan melakukan perubahan-perubahan, menyesuaikan antara fakta yang ada dengan tuntutan perubahan serta memperbesar usaha, tetapi di sisi lain ada kepentingan-kepentingan Pemerintah yang mungkin saja berlawanan dengan kepentingan sebagai suatu unit bisnis. Padahal dalam technopreneurship diperlukan semangat kompetisi yang dominan, agar tidak tertinggal dari turbulensi bisnis global.

Dalam kurun waktu yang panjang, ilmu pengetahuan ditempatkan pada “kotak” tersendiri secara eksklusif, seolah-olah diasingkan dari kegiatan ekonomi. Dunia ilmu pengetahuan atau kita sebut dengan pendidikan, dianggap bukan menjadi bagian dari suatu sistem ekonomi. Dunia pendidikan dipandang sebagai suatu dunia tersendiri tempat dibangunnya nilai-nilai luhur, sementara dunia ekonomi dipandang sebagai dunia yang penuh dengan kecurangan, ketidakadilan, bahkan seolah dunia tanpai nilai (value). Cara pandang yang dikotomis tersebut, dalam kurun waktu yang lama belum dapat terjembatani secara baik. Masing-masing pihak lebih mementingkan dan meng claim sebagai pihak yang paling benar.

Yang perlu kita ketahui adalah bahwa dalam era ekonomi yang berbasis ilmu pengetahuan, pendidikan merupakan wujud dari keberhasilan pembangunan nasional suatu negara. Bahkan pendidikan dapat menjadi keunggulan daya saing suatu negara. Dengan kata lain, pendidikan memegang peran strategis dalam memajukan ekonomi bangsa. Dan hal ini telah dibuktikan oleh negara-negara industri baru seperti Singapore, Taiwan dan Malaysia, di mana dengan membangun sarana dan prasarana pendidikan secara serius dalam sepuluh tahun terakhir, kualitas kehidupan bangsa-bangsa tersebut terus meningkat.

Bagaimana dengan Indonesia? Selama berpuluh tahun, pendidikan dijadikan alat politik penguasa, mulai dari jenjang pendidikan dasar hingga perguruan tinggi. Akibatnya pendidikan berjalan lamban (too slow), sehingga tidak dapat mengejar tuntutan perubahan. Pendidikan belum memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perubahan yang terjadi atau masih sangat sedikit (too little). Bahkan pendidikan seringkali terlambat (too late) dalam mengadaptasi perubahan, sehingga pendidikan tertinggal dan belum mampu menjawab tantangan masa depan. Faktor penyebabnya adalah karena kebijakan yang ada disamping tambal sulam, juga dibuat secara tergesa-gesa. Bahkan pemerintah dinilai belum memiliki visi dan komitmen yang jelas tentang pendidikan.

Sehingga dapat dikatakan bahwa Indonesia baru dan sedang melakukan perubahan orientasi pendidikan dari pendidikan yang berbasis akademis kepada pendidikan yang berbasis kompetensi. Disinilah pokok bahasan tentang technopreneurship tersebut perlu dikembangkan. Memang tidak mudah untuk dilaksanakan, namun menjadi sebuah tantangan bagi kita untuk memajukan bangsa ini pada masa yang akan datang.

Tata Sutabri S.Kom, MM -- Deputy Chairman of STMIK INTI INDONESIA, Pemerhati Dunia Pendidikan TI, Jl. Arjuna Utara No.35 – Duri Kepa Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11510 Telp. 5654969, e-mail : tata.sutabri@inti.ac.id .

Pendidikan vs Perkerjaan di tengah Budaya Instan

Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia membutuhkan pendidikan, sampai kapan dan dimanapun ia berada. Pendidikan sangat penting artinya, sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang dan bahkan akan terbelakang. Dengan demikian pendidikan harus betul-betul diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas dan mampu bersaing, di samping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.

Terbukanya peluang kerja bagi sarjana teknik informasi

Zaman sudah berubah. Semua orang maunya serba cepat. Jadinya, cenderung mengabaikan proses tapi ingin segera mendapat hasil. Apalagi di negara dengan etos kerja rendah seperti Indonesia. Akibatnya, budaya instan mulai masuk ke setiap kehidupan kita. Hidup di zaman modern seperti sekarang ini segala sesuatu dapat kita dapatkan dengan mudah, praktis dan cepat. Kemajuan teknologi telah memanjakan kita. Mau ngobrol dengan rekan atau saudara yang bermukim di belahan dunia lain, tinggal angkat telepon atau buka internet. Ingin belanja atau makan di restoran tapi malas keluar, tinggal pesan lewat telepon atau beli lewat situs. Mau transaksi —transfer uang, bayar listrik, kartu kredit, beli pulsa— tidak perlu susah-susah ke bank atau ATM. Semua bisa dilakukan lewat handphone. Bagi cewek-cewek yang ingin rambut panjang tidak perlu harus menunggu sampai berbulan-bulan. Cukup tunggu ½ jam saja dengan teknik hair extension, rambut bisa panjang sesuai keinginan.

Maklum, orang makin sibuk. Malas direpotkan dengan hal-hal ribet. Maunya serba instan. Salahkah itu?, selama masih mengikuti hukum alam, serba instan itu sah-sah saja. “Hidup yang baik dan sukses adalah hidup yang sesuai dengan proses alam”. Sampai level tertentu teknologi bisa kita pakai untuk mempercepat hal-hal yang bisa dipercepat sesuai hukum alam. Kemajuan teknologi dan tuntutan zaman, memungkinkan kita mendapatkan sesuatu serba cepat. Tetapi tidak asal cepat. Kualitas harus tetap terjaga. “Padi 100 hari baru panen itu bagus”. Tapi ingat itu ada yang bisa dipercepat. Mestinya, hasilnya harus lebih baik. Jadi, cepat, baik dan bermutu harus berlangsung bersama.

Sayangnya, yang terjadi justru sebaliknya. Mendapatkan sesuatu dengan mudah membuat orang enggan bersusah payah. Tak mau melewati proses. Alias malas. Yang penting cepat !. Bermutu atau tidak, itu urusan nanti. Berorientasi hanya pada hasil. Proses tidak penting. Parahnya, “virus” itu sudah menyebar ke berbagai aspek kehidupan. Ingin sukses dengan cara instan. Jadilah, banyak orang korupsi, punya gelar palsu, beli skripsi, ijazah aspal, asal lulus, cepat kaya lewat penggandaan uang dan lain sebagainya. Kalau memang berat, membosankan dan ketinggalan zaman mengapa kita harus bermutu? Kalau ada cara cepat yang memberi hasil, mengapa tidak dicoba?. Lebih lanjut, sekarang ini sudah terjadi pergeseran nilai di masyarakat. Orang makin individualis dan cenderung melecehkan hak orang lain. Untuk mengejar kesuksesannya, orang tak ragu-ragu mengorbankan orang lain.

Pendidikan Cenderung Dibisniskan. 

Munculnya berbagai cara yang mengarah pada pelanggaran etika akademik yang dilakukan perguruan tinggi kita untuk memenangkan persaingan, menunjukkan bahwa pendidikan kini cenderung dipakai sebagai ajang bisnis. Pola promosi yang memberikan kemudahan dan iming-iming hadiah merupakan suatu gambaran bahwa perguruan tinggi tersebut tidak ada inovasi dalam hal kualitas pendidikan. Kecenderungan tersebut akan menghancurkan dunia pendidikan, karena akhirnya masyarakat bukan kuliah untuk meningkatkan kualitas diri, melainkan hanya mengejar gelar untuk prestise. Kondisi pendidikan tinggi saat ini cukup memprihatinkan. Ada PTS yang mengabaikan proses pendidikan. Bahkan ada PTS yang hanya menjadi mesin pencetak uang, bukan menghasilkan lulusan yang berkualitas. Hal Ini yang membuat persaingan menjadi semakin tidak sehat.

Produk lulusan perguruan tinggi yang proses pendidikannya asal-asalan dan bahkan akal-akalan, juga cenderung menghalalkan segala cara untuk merekrut calon mahasiswa sebanyak-banyaknya, dengan promosi yang terkadang menjebak dengan iming-iming hadiah yang menggiurkan. Apakah ini gambaran pendidikan berkualitas ?. Bahkan ada beberapa PTS di Jakarta yang memainkan range nilai untuk meluluskan mahasiswanya, karena mereka takut, ketika selesai ujian akhir (UTS/UAS) banyak mahasiswanya yang tidak lulus alias IP/IPK nasakom. Sehingga mereka lulus dengan angka pas-pasan yang sebenarnya mahasiswa tersebut tidak lulus. Dalam hal ini semua pihak harus melakukan introspeksi untuk bisa memberi pelayanan pendidikan yang berkualitas. Kopertis, harus bersikap tegas menindak Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang melanggar dan mensosialisasikan aturan yang tak boleh dilanggar oleh PTS. Pengelola perguruan tinggi juga harus menghentikan semua langkah yang melanggar aturan. Kunci pengawasan itu ada secara bertahap di tangan Ketua Program Studi, Direktur, Dekan, Rektor dan Ketua Yayasan.

Tantangan Lulusan Sarjana di Era Informasi. 

Ketika para sarjana memadati berbagai arena bursa kerja untuk menawarkan ilmu dan ijazah mereka, iklan-iklan penerimaan mahasiswa baru juga nyaris memenuhi halaman-halaman surat kabar. Dua fenomena tersebut ironis. Promosi Perguruan Tinggi untuk menjaring calon mahasiswa sama "gencarnya" dengan peningkatan pengangguran lulusan. Di sisi lain, perlu diajukan pertanyaan, kualifikasi apakah sebenarnya yang disyaratkan oleh para pencari tenaga kerja lulusan sarjana Perguruan Tinggi ini?

Jawaban yang diperoleh para peneliti umumnya adalah campuran kualitas personal dan prestasi akademik. Tetapi pencari tenaga kerja tidak pernah mengonkretkan, misalnya, seberapa besar spesialisasi mereka mengharapkan suatu program studi di Perguruan Tinggi. Kualifikasi seperti memiliki kemampuan numerik, problem-solving dan komunikatif sering merupakan prediksi para pengelola Perguruan Tinggi daripada pernyataan eksplisit para pencari tenaga kerja. Hasil survei menunjukkan perubahan keinginan para pencari tenaga kerja tersebut adalah dalam hal kualifikasi lulusan Perguruan Tinggi yang mereka syaratkan.

Tidak setiap persyaratan kualifikasi yang dimuat di iklan lowongan kerja sama penting nilainya bagi para pencari tenaga kerja. Dalam prakteknya, kualifikasi yang dinyatakan sebagai "paling dicari" oleh para pencari tenaga kerja juga tidak selalu menjadi kualifikasi yang "paling menentukan" diterima atau tidaknya seorang lulusan sarjana dalam suatu pekerjaan.

Yang menarik, tiga kualifikasi kategori kompetensi personal, yaitu kejujuran, tanggung jawab, dan inisiatif, menjadi kualifikasi yang paling penting, paling dicari, dan paling menentukan dalam proses rekrutmen. Kompetensi interpersonal, seperti mampu bekerja sama dan fleksibel, dipandang paling dicari dan paling menentukan. Namun, meskipun sering dicantumkan di dalam iklan lowongan kerja, indeks prestasi kumulatif (IPK) sebagai salah satu indikator keunggulan akademik tidak termasuk yang paling penting, paling dicari, ataupun paling menentukan.

Di sisi lain, reputasi institusi Pendidikan Tinggi yang antara lain diukur dengan status akreditasi program studi sama sekali tidak termasuk dalam daftar kualifikasi yang paling penting, paling dicari, ataupun paling menentukan proses rekrutmen lulusan sarjana oleh para pencari tenaga kerja.
Ada kecenderungan para pencari tenaga kerja "mengabaikan" bidang studi lulusan sarjana Dalam sebuah wawancara, seorang kepala HRD sebuah bank di Cirebon menegaskan, kesesuaian kualitas personal dengan sifat-sifat suatu bidang pekerjaan lebih menentukan diterima atau tidaknya seorang lulusan Perguruan Tinggi. Misalnya, posisi sebagai kasir bank menuntut kecepatan, kecekatan, dan ketepatan. Maka, lulusan sarnaja dengan kualitas ini punya peluang besar untuk diterima meskipun latar belakang bidang pendidikannya tidak sesuai. Kepala HRD itu mengatakan,
Saya pernah menerima Sarjana Pertanian dari Bogor sebagai kasir di bank kami dan menolak Sarjana Ekonomi manajemen dari Bandung yang IPK-nya sangat bagus 
Kualifikasi-kualifikasi yang disyaratkan dunia kerja tersebut penting diperhatikan oleh pengelola Perguruan Tinggi untuk mengatasi tidak nyambung-nya antara Perguruan Tinggi dengan dunia kerja dan pengangguran lulusan. Jika pembenahan sistem seleksi mahasiswa baru dimaksudkan untuk menyaring mahasiswa sesuai kompetensi dasarnya, perhatian pada kualifikasi yang dituntut pasar kerja dimaksudkan sebagai patokan proses pengolahan kompetensi dasar tersebut. Untuk itu semua, kerja sama Perguruan Tinggi dan dunia kerja adalah perlu.

Tata Sutabri S.Kom, MM -- Deputy Chairman of STMIK INTI INDONESIA, Pemerhati Dunia Pendidikan TI, Jl. Arjuna Utara No.35 – Duri Kepa Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11510 Telp. 5654969, e-mail : tata.sutabri@inti.ac.id .

Paradigma Pengembangan Sekolah Unggulan

Sekolah Unggulan dapat diartikan sebagai sekolah bermutu namun dalam penerapan saya bahkan penerapan semua kalangan bahwa dalam kategori unggulan tersirat harapan-harapan terhadap apa yang dapat diharapkan dimiliki oleh siswa setelah keluar dari sekolah unggulan. Harapan itu tak lain adalah sangat penting dan sangat dibutuhkan oleh orang tua siswa, pemerintah, masyarakat bahkan oleh siswa itu sendiri yaitu sejauh mana keluaran (output) sekolah itu memiliki kemampuan intelektual, moral dan keterampilan yang dapat berguna bagi masyarakat.

Untuk menyikapi semua itu, kita harus mengubah system pembelajaran yang selama ini berlaku disemua tingkat pendidikan yaitu adanya keterkungkungan siswa dana guru dalam melaksanakan PBM, saya selaku pengajar di SMA Negeri 1 Bulukumba telah merubah sisten itu sejak januari 2006. Sistem yang saya maksud adalah system dimana Siswa dan Guru dikejar dengan pencapaian target kurikulum dalam artian guru dituntut menyelesaikan semua materi yang ada dalam kurikulum tanpa memperhatikan ketuntasan belajar siswa, disamping itu adanya anggapan bahwa belajr adalah berupa transformasi pengetahuan (Transfer of knowlwdge).

Sekolah unggulan harus berikan lulusan terbaik dengan sistemnya
Sekolah unggulan harus mencetak lulusan terbaik dengan sistemnya

Pada sisi unggulan semua system itu seharusnya tidak diterapkan agar apa yang menjadi harapan siswa, orang tua siswa, pemerintah, masyarakat bahkan kita selaku pengajar dan pendidik dapat tercapai. Mari kita sama-sama merubah semua itu dengan mengembangkan Learning How to Learn (Murphi,1992) atau belajar bagaimana belajar, artinya belajar itu tidak hanya berupa transformasi pengetahuan tetapi jauh lebih penting adalah mempersiapkan siswa belajar lebih jauh dari sumber-sumber yang mereka temukan dari pengalaman sendiri, pengalaman orang lain maupun dari lingkungan dimana dia tumbuh guna mengembangkan potensi dan perkembangan dirinya atau dengan kata lain belajar pada hakekatnya bagaimana mengartikulasikan pengetahu an-pengetahuan siswa kedalam kenyataan hidup yang sedang dan yang akan dihadapi oleh siswa.

Secara pribadi dalam hal mengembangkan sekolah kearah sekolah unggulan (sekolah bermutu) disamping perubahan-perubahan tersebut masih banyak hal yang perlu diperhatikan diantaranya : Sarana dan prasarana, Menejmen persekolahan,Visi dan Misi sekolah, Profesionalisme Guru dan lain-lain. Untuk Profesionalisme bukan berarti menguasai sebagian besar pengetahuan tatapi lebih penting adalah bagaimana membuat siswa dapat belajar, guru dan siswa disederhanakan agat tidat tercipta gep, adanya perilaku guru yang membuat siswa tersisih atau terpisah dari gurunya, guru dan siswa harus terjalin komunikasi agar dalam proses pembelajaran ada keterbukaan siswa mengeritik dan mengeluarkan pendapat. Sebab bukan tidak mungkin dengan pengaruh perkembangan teknologi siswa lebih pintar dari gurunya.

Itulah asumsi saya mengenai pengembangan sekolah unggulan, mudah-mudahan, pemerintah termasuk kawan-kawan seprofesi dapat menerapka hal tersebut bahkan mengembangkan lebih jauh lagi.

Technopreneurship: Peluang Generasi Melek Digital Tumbuhkan UMKM

Real Skills for the Real World 

Globalisasi ekonomi dan era informasi mendorong industri menggunakan sumber daya manusia lulusan perguruan tinggi yang kompeten dan memiliki jiwa kewirausahaan. Akan tetapi tidak setiap lulusan perguruan tinggi memiliki jiwa kewirausahaan seperti yang diinginkan oleh lapangan kerja tersebut. Kenyataan menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil lulusan perguruan tinggi yang memiliki jiwa kewirausahaan. Di sisi lain, krisis ekonomi menyebabkan jumlah lapangan kerja tidak tumbuh, dan bahkan berkurang karena bangkrut. Dalam kondisi seperti ini, maka lulusan perguruan tinggi dituntut untuk tidak hanya mampu berperan sebagai pencari kerja tetapi juga harus mampu berperan sebagai pencipta kerja. Keduanya memerlukan jiwa kewirausahaan. Oleh karena itu, agar supaya perguruan tinggi mampu memenuhi tuntutan tersebut, berbagai inovasi diperlukan diantaranya adalah inovasi pembelajaran dalam membangun generasi technopreneurship di era informasi sekarang ini.

Ada suatu pendapat bahwa, saat ini sebagian besar lulusan perguruan tinggi di Indonesia masih lemah jiwa kewirausahaannya. Sedangkan sebagian kecil yang telah memiliki jiwa kewirausahaan, umumnya karena berasal dari keluarga pengusaha atau dagang. Dalam kenyataan menunjukkan bahwa kewirausahaan adalah merupakan jiwa yang bisa dipelajari dan diajarkan. Seseorang yang memiliki jiwa kewirausahaan umumnya memiliki potensi menjadi pengusaha tetapi bukan jaminan menjadi pengusaha, dan pengusaha umumnya memiliki jiwa kewirausahaan.

Proses pembelajaran yang merupakan inkubator bisnis berbasis teknologi ini dirancang sebagai usaha untuk mensinergikan teori (20%) dan Praktek (80%) dari berbagai kompetensi bidang ilmu yang diperoleh dalam bidang teknologi & industri. Inkubator bisnis ini dijadikan sebagai pusat kegiatan pembelajaran dengan atmosfir bisnis yang kondusif serta didukung oleh fasilitas laboratorium yang memadai.

Tujuan implementasi inovasi dari kegiatan inkubator bisnis berbasis teknologi ini adalah menumbuh kembangkan jiwa kewirausahaan bagi mahasiswa sebagai peserta didik. Sedangkan manfaat yang diperoleh bagi institusi adalah tercapainya misi institusi dalam membangun generasi technopreneurship dan meningkatnya relevansi antara dunia pendidikan dengan dunia industri. Sedangkan manfaat bagi mitra kerja adalah terjalinnya kerja sama bisnis dan edukasi. Kerjasama ini dikembangkan dalam bentuk bisnis riil produk sejenis yang memiliki potensi ekonomi pasar yang cukup tinggi.

Era pengusaha muda berbasis digitalisasi
Era pengusaha muda berbasis digitalisasi

Proses globalisasi yang sedang terjadi saat ini, menuntut perubahan perekonomian Indonesia dari resourced based ke knowledge based. Resource based yang mengandalkan kekayaan dan keragaman sumber daya alam umumnya menghasilkan komoditi dasar dengan nilai tambah yang kecil. Salah satu kunci penciptaan knowledge based economy adalah adanya technology entrepreneurs atau disingkat techno-preneur yang merintis bisnis baru dengan mengandalkan pada inovasi. Hightech business merupakan contoh klasik bisnis yang dirintis oleh technopreneurs.

Bisnis teknologi dunia saat ini didominasi oleh sektor teknologi informasi, bioteknologi dan material baru serta berbagai pengembangan usaha yang berbasiskan inovasi teknologi. Bisnis teknologi dikembangkan dengan adanya sinergi antara teknopreneur sebagai pengagas bisnis, Perguruan Tinggi dan lembaga penelitian sebagai pusat inovasi teknologi baru, serta perusahaan modal ventura yang memiliki kompetensi dalam pendanaan.

Jumlah usaha kecil menengah berbasis teknologi (UKMT) di Indonesia berkembang dengan pesat. Kecenderungan peningkatan ini lebih didorong oleh terbatasnya peluang kerja di industri-industri besar karena pengaruh krisis ekonomi dan mulai munculnya technopreneurship di kalangan lulusan pendidikan tinggi teknik.

Dalam menghadapi era globalisasi, persaingan akan semakin ketat, sehingga sangat dibutuhkan kebijakan-kebijakan dan aktivitas-aktivitas secara langsung yang dapat meningkatkan daya saing UKMT di kemudian hari. Kesulitan dan hambatan pada UKMT di Indonesia dalam mengembangkan usahanya adalah lemahnya jalur pemasaran, dukungan teknologi dan terbatasnya permodalan. Terlebih lagi, bagi pengusaha pemula, masalah ini akan terlihat lebih besar dan menjadi kendala cukup besar dalam mengembangkan usahanya.

Sampai saat ini belum banyak institusi pemerintah maupun swasta yang dapat memberikan dukungan secara langsung untuk pengembangan UKMT khususnya bagi pengusaha pemula. Sehingga sangat dibutuhkan suatu wadah yang dapat memberikan dukungan langsung berupa fasilitas-fasilitas yang dapat membantu UKMT khususnya membantu pengusaha pemula dalam melaksanakan dan mengembangkan usahanya.

Dalam rangka turut serta membantu dan mendukung secara langsung kegiatan UKMT khususnya kegiatan pengusaha pemula, maka dipandang sangat perlu untuk dapat membangun suatu wadah yang memiliki fasilitas yang dapat mendukung secara langsung kegiatan operasional, promosi, pemasaran, konsultasi teknologi produksi, investasi dan permodalan. Dengan adanya fasilitas-fasilitas tersebut, diharapkan UKMT khususnya pengusaha pemula di Indonesia dapat mengembangkan usahanya lebih cepat dan terarah.

Menatap masa depan berarti mempersiapkan generasi muda yang memiliki kecintaan terhadap pembelajaran dan merupakan terapi kesehatan jiwa bagi anak bangsa, semoga munculnya generasi technopreneurship dapat memberikan solusi atas permasalahan jumlah pengangguran intelektual yang ada saat ini. Selain itu juga bisa menjadi arena untuk meningkatkan kualitas SDM dalam penguasaan IPTEK, sehingga kita bisa mempersiapkan tenaga handal ditengah kompetisi global. mulailah dari diri sendiri untuk berbuat sesuatu guna menciptakan pendidikan kita bisa lebih baik dan berkualitas, karena ini akan menyangkut masa depan anak-anak kita dan juga Bangsa Indonesia.

Tata Sutabri S.Kom, MM -- Deputy Chairman of STMIK INTI INDONESIA, Pemerhati Dunia Pendidikan TI, Jl. Arjuna Utara No.35 – Duri Kepa Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11510 Telp. 5654969, e-mail : tata.sutabri@inti.ac.id .

Mengenal Sejarah Awal Internet dan Domain di Indonesia

RMS Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu, Firman Siregar, Adi Indrayanto merupakan beberapa nama-nama legendaris di awal pembangunan Internet Indonesia yang mungkin kurang banyak dikenal oleh khalayak Internet Indonesia di tahun 2000 ini. Masing-masing personal telah mengkontribusikan keahlian dan dedikasinya dalam membangun cuplikan-cuplikan sejarah jaringan komputer di Indonesia. Pada waktu itu di awal tahun 1990-an jaringan Internet di Indonesia lebih dikenal sebagai paguyuban network. Semangat kerjasama, kekeluargaan & gotong royong sangat hangat dan terasa diantara para pelakunya. Agak berbeda dengan suasana Internet Indonesia hari ini yang terasa lebih komersial dan individual di sebagian aktifitasnya terutama yang melibatkan perdagangan Internet.

Tulisan-tulisan tentang keberadaan jaringan Internet di Indonesia dapat di lihat di beberapa artikel di media cetak seperti KOMPAS berjudul "jaringan komputer biaya murah menggunakan radio" di akhir tahun 1990 / awal 1991-an. Juga beberapa artikel pendek di Majalah Elektron Himpunan Mahsiswa Elektro ITB di tahun 1989-an. Kebetulan saya adalah penulis sebagian dari artikel-artikel tersebut. Tidak terasa waktu demikian cepat berlalu, tanpa terasa hal itu telah melewati kita semua lebih dari 10 tahun yang lalu.

Inspirasi tulisan-tulisan awal Internet Indonesia datangnya dari kegiatan kami di amatir radio khususnya rekan-rekan di Amatir Radio Club (ARC) ITB di tahun 1986-an. Bermodal pesawat Rig HF SSB Kenwood TS430 milik Harya Sudirapratama YC1HCE dengan komputer Apple II milik YC1DAV sekitar belasan anak muda ITB seperti Harya Sudirapratama YC1HCE, J. Tjandra Pramudito YB3NR (sekarang dosen di UNPAR), Suryono Adisoemarta N5SNN (sekarang dosen di Texas,US) bersama saya YC1DAV kami berguru pada para senior amatir radio seperti Robby Soebiakto YB1BG, Achmad Zaini YB1HR, Yos YB2SV, YB0TD di band 40m. Mas Robby Soebiakto YB1BG merupakan suhu diantara para amatir radio di Indonesia khususnya untuk komunikasi data packet radio yang kemudian di dorong ke arah TCP/IP, teknologi packet radio TCP/IP yang kemudian di adopsi oleh rekan-rekan BPPT, LAPAN, UI, & ITB yang kemudian menjadi tumpuan PaguyubanNet di tahun 1992-1994-an. Mas Robby Soebiakto YB1BG adalah koordinator IP pertama dari AMPR-net (Amatir Packet Radio Network) yang di Internet dikenal dengan domain AMPR.ORG dan IP 44.132. Saat ini AMPR-net Indonesia di koordinir oleh penulis YC1DAV. Koordinasi dan aktifitas-nya mengharuskan seseorang untuk menjadi anggota ORARI dan di koordinasi melalui mailing list YBNET-L@ITB.ac.id.

mengenal sejarah awal internet domain id
Mengenal sejarah awal internet domain id

Di tahun 1986-1987-an awal perkembangan jaringan paket radio di Indonesia Mas Robby YB1BG juga merupakan pionir dikalangan teman-teman amatir radio Indonesia yang mengkaitkan jaringan amatir Bulletin Board System (BBS) yang merupakan jaringan e-mail store and forward yang mengkaitkan banyak "server" BBS amatir radio seluruh dunia agar e-mail dapat berjalan dengan lancar. Di awal tahun 1990-an komunikasi antara saya yang waktu itu berada di Canada dengan panggilan YC1DAV/VE3 rekan-rekan amatir radio di Indonesia dilakukan melalui jaringan amatir radio ini. Dengan peralatan PC/XT dan walkie talkie 2 meteran, komunikasi antara Indonesia-Canada terus dilakukan dengan lancar melalui jaringan amatir radio. Mas Robby YB1BG ternyata berhasil membangun gateway amatir satelit di rumahnya di Cinere melalui satelit-satelit OSCAR milik amatir radio kemudian kami melakukan komunikasi lebih lanjut yang lebih cepat antara Indonesia-Canada. Pengetahuan secara perlahan di transfer melalui jaringan amatir radio ini.

RMS Ibrahim (biasa dipanggil Ibam) motor dibalik operasional-nya Internet di UI, saat tulisan ini ditulis berada di Singapura untuk meneruskan S3. Ibam pernah menjadi operator yang menjalankan gateway ke Internet dari UI yang merupakan bagian dari jaringan universitas di Indonesia UNINET. Protokol UUCP yang lebih sederhana daripada TCP/IP digunakan terutama digunakan untuk mentransfer e-mail & newsgroup. RMS Ibrahim juga merupakan pemegang pertama Country Code Top Level Domain (ccTLD) yang dikemudian hari dikenal sebagai IDNIC (http://www.idnic.net.id).

Muhammad Ihsan adalah staff peneliti di LAPAN Ranca Bungur tidak jauh dari Bogor yang di awal tahun 1990-an di dukung oleh kepala-nya Bu Adrianti dalam kerjasama dengan DLR (NASA-nya Jerman) mencoba mengembangkan jaringan komputer menggunakan teknologi packet radio pada band 70cm & 2m. Jaringan tersebut dikenal sebagai JASIPAKTA dengan dukungan DLR Jerman. Protokol TCP/IP di operasikan di atas protokol AX.25 pada infrastruktur packet radio. Pak Ihsan ini yang mengoperasikan relay penghubung antara ITB di Bandung dengan gateway Internet yang ada di BPPT.

Pak Firman Siregar merupakan salah seorang motor di BPPT yang mengoperasikan gateway packet radio bekerja pada band 70cm. PC 386 sederhana menjalankan program NOS di atas sistem operasi DOS digunakan sebagai gateway packet radio TCP/IP. IPTEKNET masih berada di tahapan sangat awal perkembangannya saluran komunikasi ke internet masih menggunakan X.25 melalui jaringan SKDP terkait pada gateway di DLR Jerman.

Putu sebuah nama yang melekat dengan perkembangan PUSDATA DEPRIN waktu masa kepemimpinan Pak Tungki Ariwibowo menjalankan BBS pusdata.dprin.go.id yang hingga saat ini masih beroperasi. Di masa awal perkembangannya BBS Pak Putu sangat berjasa dalam membangun pengguna e-mail khususnya di jakarta Pak Putu sangat beruntung mempunyai menteri Pak Tungki yang "maniac" IT dan yang mengesankan dari Pak Tungki beliau akan menjawab e-mail sendiri. Barangkali Pak Tungki adalah menteri pertama di Indonesia yang menjawab e-mail sendiri. Saya sempat terkagum-kagum memperoleh jawaban e-mail dari seorang menteri Pak Tungki yang waktu itu sedang berada di Amerika Selatan dalam kunjungan kerjanya. Bukan main, seorang menteri tapi tetap menyempatkan diri untuk membalas e-mail.

Mas Suryono Adisoemarta N5SNN di akhir 1992 kembali ke Indonesia, kesempatan tersebut tidak dilewatkan oleh anggota Amatir Radio Club ARC ITB seperti Basuki Suhardiman (sekarang di AI3 ITB), Aulia K. Arief (sekarang di WAHID), Arman Hazairin (sekarang di Telkomsel) di dukung oleh Adi Indrayanto (sekarang S3 di Inggris) untuk mencoba mengembangkan gateway packet radio di ITB. Berawal semangat & bermodalkan PC 286 bekas barangkali ITB merupakan lembaga yang paling miskin yang nekad untuk berkiprah di jaringan PaguyubanNet. Rekan lainnya seperti UI, BPPT, LAPAN, PUSDATA DEPRIN merupakan lembaga yang lebih dahulu terkait ke jaringan di tahun 1990-an mereka mempunyai fasilitas yang jauh lebih baik daripada ITB. Di ITB modem packet radio berupa Terminal Node Controller TNC merupakan peralatan pinjaman dari Muhammad Ihsan dari LAPAN.

Berawal dari teknologi packet radio 1200bps di atas, ITB kemudian berkembang di tahun 1995-an memperoleh sambungan leased line 14.4Kbps ke RISTI Telkom sebagai bagian dari IPTEKNET akses Internet tetap diberikan secara cuma-cuma kepada rekan-rekan yang lain. September 1996 merupakan tahun peralihan bagi ITB, karena keterkaitan ITB dengan jaringan penelitian Asia Internet Interconnection Initiatives (AI3) sehingga memperoleh bandwidth 1.5Mbps (sekarang 2Mbps) ke Jepang yang terus ditambah dengan sambungan ke TelkomNet & IIX sebesar 2Mbps. ITB akhirnya menjadi salah satu bagian terpenting dalam jaringan pendidikan di Indonesia yang menamakan dirinya AI3 Indonesia yang mengkaitkan 25+ lembaga pendidikan di Indonesia.

Jaringan pendidikan ini bukan hanya monopoly ITB saja, jaringan pendidikan lain yang lebih besar lagi adalah jaringan SMK yang dibawahi DIKMENJUR (dikmenjur@egroups.com) yang saat ini telah mengkaitkan 270+ SMK di seluruh Indonesia. Saat ini ada 4000 SMK yang mempunyai potensi yang sangat besar jika berhasil dikaitkan. Belum lagi kalau bisa mengkaitkan 10.000 SMU ke Internet pasti tidak kalah serunya dengan mengkaitkan 1300 PTN / PTS (saat ini baru ~200 PTS/PTN yang terkait) di seluruh Indonesia ke Internet.

Di tahun 1989-1990-an, teman-teman mahasiswa Indonesia di luar negeri mulai membangun tempat diskusi di Internet, salah satu tempat diskusi Indonesia di Internet yang pertama berada di indonesians@janus.berkeley.edu. Berawal dari mailing list pertama di Janus diskusi-diskusi antar teman-teman mahasiswa Indonesia diluar negeri pemikiran alternatif berserta kesadaran masyarakat ditumbuhkan. Pola mailing list ini ternyata terus berkembang dari sebuah mailing list legendaris di janus, akhirnya menjadi sangat banyak sekali mailing list Indonesia terutama di host oleh server di ITB & egroups.com. Mailing list ini akhirnya menjadi salah satu sarana yang sangat strategis dalam pembangunan komunitas di Internet Indonesia.

Di tahun 1994-an mulai beroperasi IndoNet yang dipimpin oleh Sanjaya. IndoNet merupakan ISP komersial pertama Indonesia pada waktu itu pihak POSTEL belum mengetahui tentang celah-celah bisnis Internet & masih sedikit sekali pengguna Internet di Indonesia. Seingat saya sambungan awal ke Internet dilakukan menggunakan dial-up oleh IndoNet, sebuah langkah yang cukup nekad barangkali. Lokasi IndoNet masih di daerah Rawamangun di kompleks dosen UI kebetulan ayah Sanjaya adalah dosen UI. Seperti kita ketahui bahwa perkembangan usaha bisnis Internet di Indonesia semakin marak dengan 60-an ISP yang memperoleh lisensi dari pemerintah. Asosiasi ISP (APJII) terbentuk di motori oleh Sanjaya cs di tahun 1998-an. Effisiensi sambungan antar ISP terus dilakukan dengan membangun beberapa Internet Exchange (IX) di Indosat, Telkom, APJII (IIX) & beberapa ISP lainnya yang saling exchange. APJII bahkan mulai melakukan manouver untuk memperbesar pangsa pasar Internet di Indonesia dengan melakukan program SMU2000 yang kemudian berkembang menjadi Sekolah2000.

Perkembangan terakhir yang perlu diperhitungkan adalah trend ke arah e-commerce dan warung internet yang satu & lainnya saling menunjang membuahkan masyarakat Indonesia yang lebih solid di dunia informasi. Rekan-rekan e-commerce membangun komunitasnya di beberapa mailing list utama seperti warta-e-commerce@egroups.com, mastel-e-commerce@egroups.com, e-commerce@itb.ac.id & i2bc@egroups.com. Sedangkan rekan-rekan penyelenggara WARNET banyak berkumpul di asosiasi-warnet@egroups.com, pada tanggal 25 Mei 2000 merupakan hari bersejarah bagi rekan-rekan WARNET - karena telah lahir asosiasi warnet yang ada secara fisik dalam pertemuan di kantor DIKMENJUR. Ketua Asosiasi Warnet adalah rekan Rudy Rusdiah, Bendahara rekan Adlinsyah dan Sekretaris Abdullah Koro. WARNET di Indonesia akan disediakan domain war.net.id.

Demikian kilasan sejarah Internet di Indonesia, kami sadar bahwa perjuangan kami masih panjang. Masih banyak hal yang perlu diperjuangkan terus agar dapat menggerakan bangsa Indonesia menuju knowledge based society.

Dr. Onno W Purbo -- Praktisi Teknologi Informasi.

10 Tanda Karakter Pemimpin Ideal

1. Seraya menjalankan peranannya sebagai negarawan yang dipercaya oleh Rakyat melalui pemilu era reformasi yang semua pihak mengakui sebagai pemilu yang paling demokratis selama Indonesia merdeka, maka para negarawan harus dapat mengimplementasikan "Karakter kepemimpinan KONSTITUSIONAL". Yakni suatu karakter kepemimpinan yang berdisiplin, demokratis, memiliki sifat hangat dalam bergaul tanpa meninggalkan etika berkomunikasi antarpersona. Suatu karakter kepemimpinan yang memiliki daya dorong bangkitnya INSPIRASI membentuk kerangka kerja pemerintahan yang memahami bahwa undang-undang harus jelas dan cukup spesifik untuk membantu terciptanya bentuk masyarakat yang ideal.
Karakter Pemimpin Ideal
Karakter Pemimpin Ideal

2. Dengan penuh keterbukaan pemimpin berprestasi menyalin komunikasi dua arah antar sesama pemimpin maupun dengan pengikutnya. Saat inilah pendidikan politik dapat diberikan kepada para pengikut. Seni dasar demokrasi dipersemaikan sejak dini oleh para pemimpin kepada para pengikutnya.

3. Pemimpin berkarakter tegas dalam menjalankan kewajiban kepemimpinannya., melakukan persuasi dalam membangun konsensus dengan seni mempengaruhi ( persuasif ). Mereka harus mampu memimpin orang untuk bekerja dengan cara yang tepat dan melakukan hal yang tepat.

4. Efek riak kepemimpinan merembet dan menular ke strata kepemimpinan yang dibawahnya, maka tidak heran bila para elite telah berhenti bertikai kata dan bersilaturahmi, ternyata dibawah dan daerah yang jauh dari rentang kendali organisasi pertikaian baru dimulai. Ini harus dicegah melalui pendidikan politik dengan keteladanan pemimpin yang bijak, mengendalikan lidah dan mulutnya.

5. Pemimpin berkarakter memiliki gaya emosi yang istimewa, senang bergaul, secara emosi lebih ekspresif dan dramatis, lebih hangat dan lebih sosial, bebas dari prasangka buruk terhadap lawan politik, lebih kooperatif, lebih menyenangkan, lebih apresiatif dan dapat dipercaya, bahkan lebih lembutdaripada pemimpin biasa.

6. Pemimpin yang berkarakter menonjol positif memiliki kemampuan visioner yang komprehensif terhadap pola-pola yang mencolok ditengah-tengah informasi yang Chaos (kacau dan membingungkan ), chaos yang tercipta secara otomatis akibat perbuatan buruk pemimpin dapat menimbulkan chaos baru yang lebih vandal dan vulgar.

7. Pemimpin berkarakter mampu memadukan realitas emosi dengan apa yang mereka lihat, sehingga dapat menghasilkan pengaruh yang mendalam bagi pengikutnya dan menjadikan visi yang mampu membangkitkan inspirasi (Bill Newman ; The Ten Laws of Leadership).

8. Pemimpin berkarakter terbaik memiliki ; " Kecakapan yang dapat membangkitkan daya cipta orang lain, dan mengilhami mereka untuk bergerak kearah yang dikehendaki ", seperti dikatakan oleh Robert E. Kaplan dari Center for Creative Leadership.

9. Pemimpin berkarakter terbaik mampu mengalirkan Energi. Seperti Ronald Reagan yang dikenal sebagai, " Komunikator Ulung " selama masa kepresidenannya, ia adalah aktor professional. Daya emosi dalam karismanya menonjolkan kemampuan mempengaruhi pendengarnya dalam debat terbuka melawan Walter Mondale.

10. Sisi negatif pemimpin berkarakter kharismatik adalah mudahnya tersebar emosi kepada kelompok pengikut fanatiknya. Disini berlaku pepatah "Ikan membusuk dari kepalanya dulu". Perangai kasar, angkuh dan sembarangan akan mampu menjatuhkan moral kelompoknya. Birgitta Wistrand menyebutnya sebagai ; " Ketidak mampuan menahan emosi ", ( emotional incontinence ), untuk menularnya emosi merusak yang datangnya dari atas kebawah.